Daftar Isi
Mengenal Jenis Cokelat Untuk Membuat Roti dan Kue
Cokelat atau Coklat adalah hasil olahan dari biji kakao untuk dijadikan makanan atau minuman. Menurut sejarahnya, cokelat pada awalnya tidak untuk dimakan melainkan dijadikan untuk minuman. Bukti residu cokelat pertama kali ditemukan pada tembikar suku Maya di Guatemala sekitar tahun 400 SM. Seiring berjalannya waktu, saat ini terdapat berbagai macam jenis cokelat, ada baiknya sebelum mengkonsumsi atau memilih cokelat masak, kenali jenis-jenis cokelat terlebih dahulu.
Setiap jenis cokelat yang kita kenal di pasaran saat ini mengalami proses pengolahan, campuran, pemanggangan biji kakao, dan jenis kakao yang berbeda-beda. Secara signifikan hal tersebut akan mempengaruhi rasa, harga dan kegunaan cokelat itu sendiri.
Jenis-jenis Cokelat
Beberapa jenis cokelat telah disesuaikan komposisi dan fungsinya masing-masing, mulai dari yang khusus untuk memasak, membuat roti dan kue, dimakan langsung, atau sebagai minuman.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Mentega, Fungsi dan Manfaatnya
1. Compound Chocolate
Cokelat compound terbuat dari bubuk cokelat dan lemak nabati. Jenis cokelat satu ini paling banyak kita temukan di pasaran seperti supermarket maupun toko kue. Compound Chocolate lebih mudah diolah sehingga banyak digunakan dalam industri bakery, toko roti, maupun penggunaan pribadi. Selain itu harga cokelat compound lebih terjangkau, teksturnya juga sedikit keras dan tidak mudah meleleh. Berikut ini tiga jenis cokelat compound yang umum digunakan.
a. Dark Chocolate
Jenis cokelat ini memiliki rasa yang sedikit pahit dan warna cenderung gelap karena mengandung komposisi kakao yang cukup banyak. Meskipun rasanya pahit, cokelat jenis ini sehat untuk dikonsumsi, biasanya sebagai cokelat masak atau dark cooking chocolate untuk campuran adonan kue atau dijadikan topping.
b. White Chocolate
Cokelat putih memiliki rasa yang ringan karena tidak memakai bahan-bahan non-lemak dari biji kakao, namun masih tetap memiliki unsur cokelat. White chocolate terbuat dari mentega cokelat, gula, susu, emulsifier, vanili dan gula.
White chocolate mempunyai rasa manis yang pas, sehingga dapat dimakan langsung atau menjadi cokelat masak untuk membuat Chocolate Mousse, Panna Cotta, atau hidangan penutup lainnya.
Karena berwarna putih dan memiliki kandungan kakao yang rendah, cokelat putih beberapa negara tidak menyebutnya “cokelat”
c. Milk Chocolate
Cokelat manis yang mengandung 10-20 persen kakao dan mentega cokelat serta 12 persen susu. Cokelat susu berwarna lebih terang dari dark chocolate, bertekstur halus dan meiliki rasa manis sehingga sering di konsumsi langsung. Tetapi juga bisa untuk menjadi cokelat masak untuk resep cookies atau resep kue kering, namun jarang untuk kue yang dipanggang.
Milk chocolate hampir bisa dijumpai di seluruh supermarket atau toko-toko kue di seluruh dunia, karena paling sering dijadikan camilan.
2. Cokelat Couverture
Mungkin terdengar asing mendengar jenis cokelat satu ini, Courverture Chocolate merupakan jenis cokelat premium terbaik karena sangat murni. Presentase lemak kakao yang tinggi menghasilkan rasa yang creamy, sehingga banyak digunakan untuk melapisi berbagai jenis makanan, kue, bahkan dessert.
Namun cokelat jenis ini tidak dapat di simpan di sembarang tempat, serta membutuhkan peralatan khusus untuk mengolahnya.
3. Cokelat Bubuk
Cokelat bubuk terbuat dari biji kakao kering yang diproses hingga menjadi bubuk. Cocoa powder mengandung lemak cokelat, polifenol serta antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh. Penggunaannya sudah banyak sebagai bahan resep roti dan kue atau di seduh sebagai minuman.
Cokelat jenis ini mempunyai aroma yang kuat dan berwarna pekat.
4. Gianduja Chocolate
Gianduja Chocolate mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, cokelat asal Italia ini memiliki rasa yang spesial karena terbuat dari perpaduan biji kakao dan hazelnut yang manis.
Cokelat gianduja biasanya juga diberi tambahan susu, kacang almond, dan kacang-kacangan lainnya. Sebagai camilan cokelat, gianduja sangat susah untuk di temukan di Indonesia.
5. Unsweetened Chocolate
Unsweetened Chocolate adalah cokelat yang terbuat dari cacao butter dan kakao cair tanpa tambahan gula. Cita rasa cokelat jenis ini sangat pahit, berwarna gelap dan mempunyai tekstur yang kasar. Penggunaan cokelat ini biasanya untuk resep kue yang memerlukan gula dalam jumlah banyak seperti brownies.
6. Semi-sweet Chocolate
Sesuai dengan namanya, cokelat ini menggunakan sedikit gula sebagai pemanis, walaupun pada akhirnya masih terasa agak pahit. Cokelat jenis ini mengandung kadar lemak cokelat yang tinggi, sehingga banyak di gunakan untuk pembuatan resep kue hingga aneka dessert.
7. Pasta Cokelat
Pasta cokelat terbuat dari campuran butter dan cokelat murni sehingga menghasilkan tekstur yang kental, namun cenderung agak pahit karena tidak mengandung gula. Penggunaan chocolate paste biasanya untuk memberi aroma dan rasa pada resep puding, kue, dan aneka dessert lainnya.
Ada juga beberapa produsen pasta cokelat yang memberi bahan tambahan seperti kayu manis, vanilla, atau gula agar rasanya lebih nikmat.
8. Chocolate Chips
Cokelat masak yang satu ini pasti sering di pakai sebagai bahan resep cookies, resep muffin, dan kue lainnya. Chocochips sangat mudah di temukan di toko kue atau supermarket.
Ada dua jenis chocochips yang perlu untuk diketahui, yaitu chocochips yang khusus untuk masak, yang memiliki tekstur mudah meleleh. Serta chocochips untuk topping yang mempunyai tekstur keras dan tahan panas.
9. Cokelat Butir (Meses)
Butiran cokelat ini sangat umum di gunakan untuk topping, penghias dan penambah rasa makanan. Terbuat dari lelehan cokelat, cocoa butter, gula, susu dan lesitin, meses di temukan hampir di seluruh toko dan supermarket.
Tidak hanya berwarna cokelat, meses juga tersedia dalam aneka warna.